Minggu, 27 Juni 2010

Konoha Camp ch.1


Deidara’s POV

“Kenapa jadi begini…?” aku berbisik dengan nada sedikit kesal. Kutatap layar hand phone sony Ericsson dengan tipe yang segala fasilitasnya serba berkekurangan—tak ada mp3, tak ada video, tak ada foto dan sejenisnya. Namun setidaknya masih bisa untuk telepon dan ber-SMS ria dan itu sudah lebih dari cukup. Kupelototi pesan yang tertera di SMS yang baru saja sampai.

From : Hidan
Number : 081xxxxxxxx
Deidei-chan, bagaimana rasanya satu kabin dengan Itachi Uchiha?


Ingin rasanya kubanting hand phone di tanganku keras-keras dan tentu saja ada hasrat ingin membunuh Hidan saat itu juga! Namun dilihat dari sisi kenyataan—bila aku membanting hand phone-ku satu-satunya sudah pasti aku tidak bisa membeli hand phone lagi dan satu hal yang paling pasti aku TIDAK bisa membunuh si brengsek mulut busuk bernama Hidan itu—si penganut aliran sesat, Jashin. Dengan cepat kutekan tombol ‘reply’ yang tertera.


To : Hidan
Number: 081xxxxxxxx
Diam kau! Kau sendiri lebih parah harus satu kabin dengan cewek! Di sini sama sekali tidak menyenangkan! Apalagi harus satu kabin dengan Itachi!!!!!!


Setelah aku menekan tombol ‘send’ aku menunggu beberapa saat untuk melihat apakah pesan yang kukirim bisa sampai. Tetapi apa daya seperti dugaanku… ‘Sending Failed’. Pulsaku habis! Kuhela napas panjang dengan penuh kekesalan.Kuedarkan pandangan ke seluruh ruangan kabin ini. Pandanganku menangkap seorang pemuda berambut hitam pekat dengan rambutnya yang terlihat halus diikat satu ke belakang. Bulu matanya yang panjang terlihat lentik karena matanya yang terpejam. Kepalanya bersandar pada dinding di samping jendela kabin. Sosoknya bagai malaikat yang mampu membuat seluruh kaum Hawa jatuh hati.

Mataku terbelalak, lalu kugelengkan kepalaku cepat. Berusaha memupuskan pemikiran laknat itu. Sial! Sial! Kenapa aku harus berpikir hal semacam itu?! Dan yang paling parah, kenapa aku harus satu kabin dengan Itachi Uchiha?! Satu-satunya laki-laki yang tidak pernah menghargai seniku!

http://www.emocutez.com Mohon Tunggu sebentar...

Flash Back

a week ago—class XI F—Konoha Senior High School

“Deidei-chan, sebentar lagi sekolah kita akan ada kegiatan musim panas di ‘Konoha Camp’! Menurutmu bagaimana Dei-chan?” Tanya Hidan yang sedang asyik bermain game boy sambil mengulum lollipop di mulutnya.

“Kupikir itu sedikit membosankan, kegiatan musim panas di camp tidak pernah berubah, hanya cerita-cerita seram di api unggun dengan olahraga saja.” Kubuka secara asal komik Marvel yang tadinya sedang kubaca. Setelah jenuh aku menutup komik itu dan melemparnya secara kasar ke atas meja. Pandangan murid-murid mengarah pada kami dengan tatapan kesal. Penyebabnya sudah pasti karena aku dan Hidan yang tidak peduli sama sekali telah membawa game boy dan komik Marvel ke sekolah.


Dan lagi dengan santainya Hidan menyangga kedua kakinya di atas meja, tempat di mana seharusnya buku pelajaran diletakan. Namun seperti yang kuperkirakan, tak ada seorang pun berani menegur kami yang sering dijuluki ‘Duo Trouble Makers’.

“Oh, ya? Menurutku lebih baik lho. Daripada harus mengikuti pelajaran terus.” Hidan menyembunyikan game boy-nya, sambil melempar lollipop yang tadi dia kulum ke tempat sampah—dan ajaibnya bisa masuk secara tepat lalu menurunkan kedua kakinya dari atas meja. Kuikuti arah pandangan matanya yang tertuju ke depan kelas. Ups, Tsunade-sensei sudah masuk ke kelas! Kusambar komik Marvel yang tadinya kulempar ke atas meja dan secepatnya kumasukan ke dalam kolong, kalau ketahuan Tsunade-sensei bisa jadi masalah besar.

“Selamat pagi anak-anak!” sapa Tsunade-sensei dengan nada suara tegas dan keras. Kudengar semua murid membalas sapaan Tsunade-sensei, kecuali aku dan Hidan tepatnya.


“Pagi ini kami pihak sekolah akan membicarakan tentang kegiatan di ‘Konoha Camp’ untuk angkatan kelas 11 ke-30! Seperti camp musim panas biasanya, kita akan melakukan berbagai ajang olahraga di sana, dan pada malam hari akan ada acara berkumpul, lalu untuk pembagian kabin silakan tentukan sendiri. Mohon maju dan isi kertas di laporan yang akan saya bagikan. Tiap kabin 2 orang.” Jelas Tsunade-sensei panjang lebar.

“Bagaimana Hidan? Kita satu kabin saja?” bisikku pada Hidan yang masih bermain game boy secara sembunyi-sembunyi, tangannya bermain di bawah meja.

“Ambil kertas laporannya Dei-chan. Aku masih ada urusan dengan musuh yang terakhir.” Bisiknya tanpa mengalihkan pandangan dari game boy. Aku hanya bisa menghela napas pasrah. Aku berdiri dari tempatku duduk dan maju ke depan untuk mengambil kertas laporan sebagaimana murid-murid yang lain. Sebelum sempat aku menarik tanganku yang sudah memegang kertas laporan, sesegera mungkin Tsunade-sensei menghentikan gerakanku. Aku terlonjak kaget.

“Ada hal terlupa yang harus aku katakan, Deidara dan Hidan! Kalian berdua dilarang satu kabin!”

Kudengar suara gaduh di belakang. Kuduga itu suara Hidan yang terjatuh dari tempatnya duduk, kurasakan cengkraman kuat pada pundakku. Setelah aku menoleh kulihat Hidan yang wajahnya terlihat aneh.

“Bisa Anda jelaskan mengapa?” tanyanya sesopan mungkin. Pandanganku kembali tertuju pada Tsunade-sensei.

“Yah,” dia terhenti sejenak, “Seperti yang kami tau, kalian itu begitu sulit diatur! Bahkan aku dengar kalian adalah ‘Duo Trouble Makers’!”

“Lalu apa hubungannya dengan kabin yang akan ditempati?” Tanyaku dengan suara setenang mungkin.

“Kalian bisa membuat masalah di camp bila kalian tidak dipisahkan, dan lagi kuduga kalian tidak akan mengerjakan tugas musim panas selama di sana!”

Kudengar Hidan yang menggerutu, tapi tak jelas apa yang dia gumamkan, “Makanya aku akan memasangkan kalian dengan anggota OSIS!” mulutku terbuka lebar. Ti…tidak! Tidak mungkin! Seminggu penuh di camp bersama anggota OSIS! Bisa mati aku!

“Aku akan memasangkan Deidara Iwa dengan Itachi Uchiha sang Sekretaris OSIS, dan Hidan Hisha dengan Konan Minami sang Wakil Ketua OSIS.”


Mataku terbelalak, kucerna baik-baik nama yang Tsunade-sensei sebutkan barusan….Itachi Uchiha—ITACHI!

“TUNGGU! AKU TIDAK BISA BERSAMA DIA SELAMA SATU MINGGU SENSEI!” jeritku panik, “Setidaknya anggota lain saja!”

“Maaf, Iwa. Anggota OSIS yang lain tidak bisa mengikuti kegiatan camp musim panas ini. Yang ada hanyalah Uchiha dan Minami yang sedang tidak ada kegiatan di OSIS. Lagipula kenapa kau tidak mau sekabin dengan Uchiha?”

“Ka..karena…karena….dulu kami…”

“Ugh….. Aku benci cewek. Bisa tidak satu kabin dengan orang yang bisa kuajak berantem dan sejenisnya?” Tanya Hidan memotong kata-kataku dengan bodohnya.

“Se…setidaknya aku dengan Minami dan Hidan dengan Uchi—“ aku berhenti berkata. Urat kesabaran Tsunade-sensei tidak terelakan lagi terputus, “TIDAK ADA ALASAN LAGI! KALIAN HARUS SATU KABIN DENGAN ANGGOTA OSIS YANG AKU SEBUTKAN! AKU BENCI DIELAK! KALIAN MENGERTI?!”

Tak ayal kami mengangguk cepat. Kami-sama! Berakhirlah musim panasku di masa SMA ini!!!!

End of Flash Back

Back to—Monday morning—The time before Flash Back

“Apa?”

Aku tersadar dari lamunanku, kukerjapkan kedua mataku dan dengan cepat menatap Itachi. Dia menatapku dengan matanya yang berwarna kemerahan bagai Ruby permata yang melelehkan. Tak terasa dan disangka jantungku berdetak sedikit lebih cepat.

“Eh…?”


Itachi menghela napas, “Kenapa balik tanya? Aku tanya, kenapa kau menatapku?” Aku terlonjak kaget, Oh sial! Sedari tadi aku bengong rupa-rupanya sembari menatapnya!

“Em…Aku sedang bermeditasi….?” Keheningan menyelimuti. Aku menatapnya. Dia menatapku. Kurasakan jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya….kupikir Itachi tidak seburuk sebelum—

“Hmp, ternyata pembuat onar memang memiliki sedikit penyakit jiwa….” nya….?


Aku terpaku. Setelah sadar gigiku gemeletuk keras, tanganku mengepal menjadi bentuk tinju. Ternyata aku salah menilainya! Rugi aku merasa dia membaik daripada sebelumnya…!

“Tapi…” Aku mengangkat wajahku menatapnya, dia masih menatapku dengan penuh selidik.

“Kupikir lucu juga….” Kurasakan detak jantungku berdetak lebih cepat daripada sebelum…ataupun sebelumnya, debaran jantung yang tak pernah kurasakan. Wajahku sedikit terasa panas.

Tunggu! Kenapa dengan perasaan aneh yang menjalar ini? Apa yang aku rasakan terhadap orang yang kubenci? Apa begitu bencinya sehingga membuat jantungku begini menggila?

Kuharap badai tak akan datang…

To Be Continued…

~*~*~*_~*~*~*_~*~*~*_~*~*~* http://www.emocutez.com (kudoakan keselamatanmu Dei-chan~!)

Chapter 1 is done! alright, ini adalah fan fiction yang ceritanya tidak aku post ke fanfiction.net. karena aku sedang menjalani HIATUS panjang di situs itu~! jadi kalau mau bertemu dengan fan fiction karya-karyaku kalian hanya bisa melihatnya di blogku ini...!! jangan lupa kalian COMMENT kalau mau karya-karyaku di blog ini dilanjutkan, wah... jangan anggap aku mengancam... ini karena menurutku kalau tidak ada yang memberi komentar artinya tidak ada yang baca. jadi untuk apa kalau aku post cerita nyatanya tidak ada yang baca? T^T ya sudah... tunggu aja lanjutan ceritanya...! Oya, hampir lupa...! gambar ItaDei di atas itu karya Gladix dari deviantArt.

0 comment:

Posting Komentar